Antisipasi Peringatan WHO: Jajaran Pertanian Terus Dorong Produksi Pertanian Bagi 267 Juta Jiwa Penduduk Selindo
Jakarta, 15 Juli 2020.---Webinar (web-seminar) Keterbukaan Informasi Publik, yang digelar Kementerian Pertanian diikuti oleh seluruh Unit Kerja (UK) Unit Pelaksanan Teknis (UPT) dibawahnya, dengan melibatkan dua ratusan lebih peserta. Mendapat apresiasi ketua Komisi Informasi Publik (KIP).
Kegiatan yang dibuka langsung oleh atasan PPID Kementerian Pertanian, Sekretaris Jenderal Momon Rusmono, via online. Dalam sambutan pembukaan, beliau apresiasi inisiasi pelaksanaan kegiatan, ditengah keterbatasan karena pandemic Covid-19. Karena mitigasi dan new normal pandemic Covid-19, Kementerian Pertanian terus melakukan layanan public dalam kondisi keterbatasan.
Predikat Badan Publik dengan Katagori Informatif bagi Kementerian Pertanian, menjadi pendorong untuk terus melakukan layanan public kawal ketersediaan pangan 267 juta penduduk Seluruh Indonesia (Selindo). Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga seluruh social ekonomi dan distribusi mengalami gangguna.
Namun demikian Kementerian Pertanian dan jajaranya bekerja keras terus mendampingi dan kawal ketersediaan pangan. Sehingga harga pangan stabil saat Rahmadhan. Dan pada tahun 2020 ini ketersediaan pangan masih stabil, walau dari 11 komoditas strategis masih ada yang perlu impor seperti Bawang Putih, gula dan daging.
Menyikapi peringatan World Health Organization (WHO) potensi kerisis pangan global, Kementan terus mendorong percepatan tanam. Dari 5,6 juta hekto are lahan yang ada, sudah sekitar 60 persen terealisasi untuk musim tanam dua (MT-II).
Sektor Pertanian selama kondisi pandemic Covid-19, menjadi pilar penopang ekonomi. Karena banyak masyarakat yang harus mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Dan ini membuka lapangan kerja di sector pertanian, ungkap Rusmono.
Sesuai arahan Presiden, untuk Kemtan yang dikenal dengan “cara bertindak”: Tindak Pertama, adalah terus tingkatkan produksi dengan intensifikasi lahan pertanian di daerah baru dan daerah deficit, tindak kedua: melakukan Diversifikasi pangan berbasis local, dengan mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dan ketiga; cadangan logistic pangan nasional dan terakhir pertanian modern (smart farming).
Sementara ketua KPI, sebagai narasumber utama apresiasi Kementan. Inovasi pelayanan dan penyebaran informasi public yang cepat dan tepat berbasis teknologi informasi, seperti yang telah dilakukan oleh atasan PPID Utama kemtan. Karena dalam keterbatasa pandemic , Kemtan terus lakukan layanan public secara online.
Menutup pemaparan, ketua KIP berpesan: Badan Publik harus membangun dan mengembangkan system informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi public secara baik dan efisien. Sehingga dapat diakses dengan mudah dan masyarakat sebagai tujuan layanan akan memberikan feedback yang positif.
Webinar yang mengangkat tema “Inovasi Pelayanan dan Penyebaran Informasi Publik, Cepat,dan Tepat Berbasis Teknologi Informasi”, dilaksanakan dalam rangka koordinasi dan peningkatan kinerja pengelolaan dan pelayanan informasi public di masa pandemic Covid-19, agar lebih mantapkan komitmen bersama sebagai Badan Publik yang Informatif.
Webinar yang diikuti oleh jajaran UK/UPT Kementan Selindo, berjalan mantap dalam keterbatasan diikuti sekitar 260-an peserta. Kepala Balitbangtan BPTP Sulawesi Utara Dr.Steivie Karouw, S.TP.MSc., telah menugaskan 2 staf Arnold C.Turang dan Mirawanti, untuk mengikuti sambil beliau mengikuti via androit, saat menuju Kota Kotamobagu dalam rangka menghilirkan Eucalyptus, apresiasi kegiatan ini.
Kata Steivie, New Normal pandemic Covid-19, berhasil memantapkan kita untuk lebih efektif memberdayakan media komunikasi di era Revolusi Industri 4.0. Tanpa batas kita dapat tatap muka dan melakukan diskusi via online. Melakukan layana public dan mendampingi pelaku utama dan pelaku usaha untuk ketersediaan dan ketahanan pangan ibu Pertiwi.(#Artur)