Kamis (21/3), Tim Satgas Pompanisasi BSIP Sulawesi Utara (Sulut) merapat ke Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel). Sekretaris Dinas, Ronald Daun, M.Si, beserta Aswad Lalu selaku Kepala Bidang Prasarana & Sarana Pertanian (PSP), dan Ivonne V Takumansang, SP selaku Kepala Bidang Tanaman Pangan & Hortikultura (TPH) menerima kedatangan Tim di pagi itu.

Aswad menjelaskan bahwa sudah dilakukan verifikasi bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I terhadap keluarnya Data Potensi Pompanisasi Sawah Tadah Hujan Sulut Tahun 2024 pada Selasa (19/3). Ivonne juga mengiyakan hasil tersebut, bahwa Dinas dan BWS telah menyusuri lahan pertanian Bolsel & hanya mendapati 9,06 persen yang merupakan Sawah Tadah Hujan (STH). Itu pun bukan hasil final karena masih digodog lagi, dan belum dilegalisasi oleh Kepala DPKP Bolsel. 

Ivonne menegaskan, karena data belum final, luasan bisa jadi berkurang, bahkan tidak bisa menindaklanjutinya untuk pelaporan percepatan luas tanam. Kondisi lahan berumput dan tidak ditanami. Data potensi tersebar di 31 desa lingkup 5 kecamatan, sedangkan hasil turun lapang hanya tersedia di 5 desa lingkup 3 kecamatan, yaitu Helumo, Bolaang Uki, & Pinolosian Timur.

STH hasil verifikasi memiliki sumber air dari sungai, salah satunya Sungai Poyowa. Tim turun lahan bersama dua staf PSP di Desa Tolandadu dengan luasan sebesar -+ 4,8 ha. Tim juga mendapati keberadaan salah satu pompa eksisting pengadaan tahun 2020 di desa tersebut. 

Dinas menyampaikan di awal sambutannya, bahwa pompa eksisting sebanyak 20 unit di tahun 2018 & 6 unit di tahun 2019. Itu pun yang 6 unit sudah dilakukan pemutihan karena telah hilang. Aswad menyarankan agar menyediakan juknis untuk setiap program yang dilaksanakan.

 

Sumber:

Tim Satgas Pompanisasi Bolsel-Kotamobagu