YAKINKAN RAKYAT STOK BERAS INDONESIA AMAN
YAKINKAN RAKYAT STOK BERAS INDONESIA AMAN
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo jengah dengan keraguan banyak pihak soal stok beras di Tanah Air. Pasalnya, Indonesia diperkirakan akan mengalami surplus beras setidaknya 1,7 juta ton pada tahun ini. SYL meyakinkan bahwa seluruh daerah di Indonesia saat ini memasuki musim panen dari hari ke hari yang makin masif. Bahkan menurut laporan penyuluh, tidak ada hari lagi tanpa panen di hampir semua daerah. Berdasarkan data, awal Februari, ada kurang lebih 1,9 juta hektare di seluruh Indonesia yang siap panen.
Salah satu faktor yang mendukung adalah, saat ini kondisi alam dan cuaca cukup bersahabat. Hujan yang cukup mendukung produksi dalam musim tanam kali ini. Petani telah dapat mulai panen pada Februari, sedangkan puncak panen menurut Syahrul akan berlangsung Maret hingga April. Oleh karena itu, diharapkan produksi yang dihasilkan segera terproses di semua penggilingan, dan dari penggilingan segera menuju pasar, dengan begitu ketersediaan beras di seluruh Indonesia cukup, tegas YSL.
Stok dipastikan cukup, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional 32 juta ton, sedang kebutuhan kurang lebih 30 juta ton. Setidaknya, akan ada cadangan hingga 1,7 juta ton. BPS dalam data juga menyebutkan bahwa panen dalam rentang Februari-Maret akan mencapai sekitar 10 juta ton. Namun, pengamatan Kementerian Pertanian melalui satelit melihat produksi periode itu bahkan dapat mencapai 11,1 juta ton. Data satelit ini dijamin Syahrul valid karena memotret seluruh lahan padi di Tanah Air. Selain itu, laporan dari dinas-dinas provinsi dan kabupaten terkait panen padi, juga mendukung tren yang sama.
Berdasarkan Laporan yang dikumpulkan dari Dinas Pertanian Prov. Sulawesi Utara oleh Tim Database BSIP Sulawesi Utara bahwa, untuk perkiraan Data Panen Padi di bulan Januari, Februari sampai Maret 2023 adalah hampir 11.000 ha, dengan luas tanam sekitar 15.000 ha mulai dari bulan November – Januari 2023. Produksi yang dihasilkan bervariasi antar daerah.
Permasalahan yang dihadapi petani untuk memaksimalkan hasil panen adalah (1) kekurangan pupuk. Sementara ini, petani menyiasatinya dengan penggunaan pupuk organik. (2) Periode panen petani di kawasan itu relatif panjang karena tanaman tidak ditanam bersamaan. Upaya yang dapat dilakukan yaitu mendorong kelompok tani, dan Gapoktan agar pola tanamnya diatur. Dengan pengaturan pola tanam, pemerintah bisa memprediksi jumlah panen dan stok yang akan dimiliki, serta dengan pola tanam seragam dan data spasial yang tepat, proyeksi panen akan mudah diketahui.
*Sumber : Tim DataBase BSIP Sulawesi Utara, Februari 2023