PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Steivie Karouw Bumikan Eucalyptus Di Bumi Totabuan




Kotamobagu, 15 Juli 2020.---Kerja keras jajaran Kementarian Pertanian untuk terus mengawal dan pastikan ketersediaan pangan tetap terjaga, menjadi komitmen perangi Covid-19. Ditengah keterbatasan New Normal Kepala BPTP Balitbangtan di Sulawesi Utara terus hilirbumikan Inovasi Teknologi Pertanian (ITP) hasil karya anak bangsa.

Tim kerja Penelitian dan Pengkajian (Litkaji) BPTP Sulut yang langsung di pimpin Dr.Steivie Karouw, S.TP.M.Sc. melakukan penghiliran ITP di Kotamobagu. Dalam kegiatan tersebut, tim ini melakukan kunjungan dan melihat dari dekat giat tani di lapangan, dalam kondisi keterbatasan new normal.

Dalam kegiatan ini, Steivie melakukan pertemuan langsung dengan Nayodo Koerniawan,SH., beliau adalah Wakil Walikota kota Kotamobagu. Pertemuan dalam suasana giat tani dilapangan, Karouw langsung memperkenalkan tim kerja, sambil menyampaikan maksud untuk mensosialisasikan produk anak bangsa yang dikemas dalam produk Eucalyptus, yang sedang viral di media saat ini.

Mengutip edaran Kemtan, Steivie menjelaskan: Produk Eucalyptus, adalah karya para inventor Ibu Pertiwi, yang saat ini dipersembahkan untuk anak bangsa yang sedang terganggu dengan Covid-19. Gangguan yang diakibatkan oleh Covid-19 ini, mendorong para inventor untuk melakukan identivikasi kembali potensi tanaman atsiri kekayaan ibu pertiwi, yang berpotensi menekan virus.

Dalam perjalanan panjang para inventor di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balitro), mereka telah menginventarisir beberapa tanaman potensi peningkat inmunitas dan juga anti virus. Data dan informasi ini dirangkum dari satu penelitian panjang hamper 40 tahun. Ada sekitar 50 tanaman yang diidentifikasi dan lebih dari 20 yang sudah dapat dikstratsi dan diketahui bahan aktifnya.

Dari pengujian Balai Besar Penelitian Veteriner (BB Litvet), terdapat kemampuan antivirus pada virus influenza dan virus corona model (beta dan gama corona). Memang saat ini, belum ada laboratorium yang mampu menumbuhkan virus Sars Cov2 secara kultur sel. Dari hasil pengujian menunjukkan, beberapa ekstrak tanaman potensial sebagai antivirus, pada pengujian telur yang berembriyo. Dengan kosentrasi 1 persen minyak eucalyptus, mampu membunuh hingga 100 persen virus influenza maupun virus corona.

Lanjut Steivie, Tahapan selanjutnya Penelitian oleh Balai Besar Pasca Panen Pertanian (BB Pascapanen), yang memiliki kompetensi termasuk pengembangan produk berbasis nanoteknologi. Terdapat lima sediaan yang dikembangkan, yaitu: roll on, inhaler, balsam, minyak aromaterapi dan kalung aromaterapi. Dan saat ini paten atas produk eucalyptus sudah didaftarkan ke Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan sudah dilisensi oleh mitra industry.

Ijin pemasaran dan ijin edar dari BPOM sebagai obat tradisional telah keluar. Dan tentunya, ini sudah melewati proses evaluasi oleh tim Pakar dari BPOM, terkait kemampuannya. Untuk itu kita bangga dan hilirkan dan bumikan produk anak bangsa ini.

Karouw, langsung menyerahkan produk eucalyptus dan langsung di kalungkan pada Nayodo Koerniawan,SH. Beliau apresiasi dan menyambut baik akan kehadiran BPTP Sulut di Kotamobagu. Apa lagi pada momen perkenalkan produk eucalyptus.

Menurut Nayodo, setelah menghirup produk eucalyptus katanya, “produk ini tidak kalah dengan produk lainnya. Apa lagi muatan manfaat menghambat eucalyptus, yang saat ini membatasi kegiatan masyarakat. Untuk itu, beliau berharap agar produk ini segera di produksi, agar cepat dinikmati masyarakat.

Lanjut Nayodo, hadirnya BPTP Balitbangtan Sulut, adalah sangat tepat. Karena saat ini Kota Kotamobagu, sedang mengembangkan komoditas hortikultura seperti Bawang Merah (Bamer). Tim Litkaji langsung turun lapangan bersama Wawali, untuk langsung diskusi lapang di lokasi pengembangan Bamer. Beliau berharap, dukungan ITP untuk pengembangan pertanian di Kota Kotamobagu, harapnya.

Koordinator Program Dr.Ir. Markus Rawung, MSi. dan KSPP Victor D.Tutud,S.Pi.MSi. apresiasi harapan ini. Karena sebagai sumber ITP spesifik Lokal di Sulawesi Utara, BPTP Balitbangtan Sulut, siap dan itu sudah menjadi Tugas dan Fungsi (Tusi) BPTP. (#Artur)

 

Sumber: https://www.facebook.com/202215043721129/posts/642598509682778/?d=n