PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

BSIP SULAWESI UTARA Lakukan Monitoring Rutin Serangan hama penyakit karat daun dan liriomyza pada Tanaman Krisan




BSIP SULAWESI UTARA Lakukan Monitoring Rutin Serangan hama penyakit karat daun dan liriomyza pada Tanaman Krisan 

 
Tomohon, 8 desember 2023 
Monitoring Rutin terhadap tingkat serangan hama penyakit Karat Daun dan liriomyza pada tanaman krisan dilakukan pada kelompok tani Sangkor, Rossa sp dan Manimpayo.  Piet Pungus (Ketua kelompok Sangkor), menyampaikan bahwa serangan penyakit karat daun ini gejala awalnya sulit terdeteksi, identifikasi adanya karat pada tanaman setelah berumur 2 bulan. 
Midi Lebang, SP MSi (Tim BSIP Sulawesi Utara) mengatakan bahwa krisan sangat rentan terhadap penyakit karat yang disebabkan oleh jamur Puccinia yang merupakan penyakit utama pada krisan. Meskipun tidak mematikan tanaman, namun infeksi jamur akan mengurangi kesehatan dan kekuatan tanaman sehingga berpengaruh pada produksi dan kualitas bunga, serta mengurangi nilai estetika krisan karena adanya karat.  Intensitas penyakit karat lebih tinggi pada suhu udara rendah yaitu 23°C dan kelembapan tinggi. Hasil monitoring, menunjukkan intensitas serangan karat sudah mengalami penurunan. Terlihat dari kondisi daun dan bunga lebih bersih dari pengamatan sebelumnya.
Intensitas curah hujan di Kota Tomohon saat ini, mulai mengalami peningkatan sehingga lokasi pengembangan krisan pendampingan BSIP Sulawesi Utara memiliki kondisi cuaca yang sesuai dengan perkembangan spora penyakit karat. Disarankan oleh Lebang, agar segera melakukan perompesan daun, terutama menjelang fase generatif, biasanya dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk mengurangi kelembapan di antara tanaman. Perompesan daun-daun bawah yang diikuti dengan penyemprotan fungisida dapat mengurangi intensitas serangan penyakit karat daun. 
Di kelompok tani Rossa Sp teridentifikasi gejala serangan pengorok daun krisan sekitar 30 hari setelah tanam (HST). Gejala yang teramati adalah berupa bintik-bintik putih terlihat pada bagian daun dan kadang kadang seluruh tanaman terlihat putih menyebabkan daun menguning. Tim Krisan BSIP menyarankan agar segera dilakukan pengendalian dengan sanitasi lingkungan pertanaman, penggunaan perangkap kuning berperekat atau penyemprotan insktisida. 
Pada kelompok tani Manimpayo, hasil monitoring yang kedua juga petani sudah menerapkan standar pengendalian hama karat daun sehingga teramati daun dan bunga sudah agak bersih dari sebelumnya. Intensitas serangan hama karat sudah mulai mengalami penurunan, pengendalian sudah dilakukan dengan penyemprotan fungisida setiap minggu dan melakukan pinching atau pembuangan titik tumbuh untuk persiapan panen bunga.