BSIP Sulawesi Utara Mengadakan Sekolah Lapang Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada kegiatan ICARE
BSIP Sulawesi Utara Mengadakan Sekolah Lapang Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada kegiatan ICARE
Minahasa Utara, 1 Desember 2023 telah dilaksanakan Sekolah Lapang (SL) dengan tema pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) di demfarm perbenihan jagung pada kegiatan ICARE.
Kegiatan sekolah lapang dihadiri oleh Balai Perlindungan dan Pengujian Mutu Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPPMTPH) Provinsi Sulawesi Utara, Koordinator Program BSIP Sulawesi Utara, pendamping fungsional dari BSIP Sulawesi Utara dan sebanyak 50 orang petani peserta sekolah lapang. Hadir sebagai pemateri yaitu ibu Hetsi Karouw dan bapak Jan Kalesaran dari BPPMTPH Provinsi Sulawesi Utara.
Sekolah lapang dibuka secara resmi oleh Koordinator Program BSIP Sulawesi Utara, Sudarti, SP, M.Si. Dalam sambutannya beliau menyampaikan agar seluruh peserta sekolah lapang dapat menyerap ilmu dari pelaksanaan sekolah lapang hari ini terutama yang berkaitan dengan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) pada pertanaman jagung.
Materi tentang pengendalian OPT pada pertanaman jagung disampaikan oleh ibu Hetsi Karouw dan bapak Jan Kalesaran dari BPPMTPH Provinsi Sulawesi Utara. Ibu Hetsi Karouw dalam materinya menyampaikan bahwa perlindungan tanaman adalah perlindungan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman. Ada beberapa macam teknik dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman, yang pertama adalah budidaya tanaman sehat meliputi pengolahan tanah yang baik, memilih benih/bibit yang baik, membuat jarak tanam, pemupukan yang berimbang, pembersihan lahan. Teknik kedua yaitu pengendalian secara fisik mekanik dengan cara mematikan OPT dengan tangan langsung. Menurut beliau bahwa hama UGF/ulat grayak merupakan hama yang paling berbahaya pada tanaman jagung selama 2 tahun terakhir. Hama tersebut muncul di tanaman jagung pada umur 1 – 2 minggu dan menyerang titik tumbuh pada tanaman jagung. Teknik ketiga yaitu pengendalian secara biologi/agen hayati yaitu dengan menggunakan jamur/bakteri. Jamur Trichoderma boleh dipakai karena ramah lingkungan karena tidak mempunyai residu pestisida. Dari golongan bakteri bisa menggunakan PGPR menggunakan media beras. Selain itu juga bisa menggunakan Jakaba dan asam humat (saat ini sedang dikembangkan oleh BPPMTPH) yang fungsinya bisa mengembalikan unsur hara yang ada di dalam tanah (pembenah tanah). Pengendalian secara biologi bisa juga menggunakan musuh alami: predator dan parasitoid. Selain itu pengendalian secara biologi juga bisa menggunakan pestisida nabati: daun sirsak untuk hama kutu-kutuan. Teknik selanjutnya yaitu pengendalian secara kimia (insektisida, fungisida, bakterisida). Tangki harus dibersihkan sebelum penggunaan, juga menggunakan baju khusus dalam melakukan penyemprotan.
Kegiatan Sekolah Lapang dilanjutkan dengan praktek pengendalian OPT di lahan demfarm perbenihan jagung seluas 5 Ha di desa Rap-rap, kecamatan Airmadidi, Kab. Minahasa Utara. Praktek pengendalian OPT dipandu oleh bapak Jan Kalesaran dari BPPMTPH Provinsi Sulawesi Utara beserta para fungsional BSIP Sulawesi Utara. Diharapkan dengan kegiatan sekolah lapang tersebut dapat menambah pengetahuan dan ketrampilan petani dalam berusaha tani jagung.