TUNTASKAN PENYUSUNAN RANCANGAN AGRIBISNIS KAWASAN PERTANIAN KELAPA-JAGUNG DI LOKASI ICARE, BSIP SULAWESI UTARA GELAR FOCUS GROUP DISCUSSION
TUNTASKAN PENYUSUNAN RANCANGAN AGRIBISNIS KAWASAN PERTANIAN KELAPA-JAGUNG DI LOKASI ICARE, BSIP SULAWESI UTARA GELAR FOCUS GROUP DISCUSSION
Rabu, 8 November 2023, bertempat di Ruang Pertemuan BSIP Sulawesi Utara, TIM PIU Sulawesi Utara yang didampingi Tim World Bank (Triyanto Fitriyadi, MIB, MBA) menuntaskan Penyusunan Rancangan Agribisnis Kawasan Pertanian (Kelapa dan Jagung) di Kab. Minahasa Utara yang merupakan lokasi kegiatan ICARE.
“Mengapa kita harus memiliki rencana bisnis kawasan pertanian?” Pertanyaan yang dilontarkan oleh Triyanto kepada peserta FGD. Dijelaskan oleh Triyanto, bahwa: Rencana bisnis Kawasan pertanian wajib dimiliki, karena: 1) Untuk memenuhi target output PDO Indikator Component A1; 2) Sebagai master plan untuk wilayah kerja ICARE PIU Sulut; dan 3) Sebagai dasar pembentukan Korporasi petani di Kabupaten Minahasa Utara18 Bulan pertama proyek ICARE.
Salah satu syarat agar manfaat kegiatan ICARE diterima oleh petani adalah terbentuknya “Korporasi Petani” tegas Triyanto saat memaparkan materi “Rencana Agribisnis Kawasan Pertanian – Agri-Zone Cluster Business Plan”. Untuk itu, wajib bagi PIU (Project Implementation Unit) untuk Menyusun Rancangan Agribisnis Kawasan, yang akan dilakukan sepanjang Program ICARE berjalan, kata Triyanto.
FGD Penyusunan Rancangan Agribisnis Kawasan Pertanian (Kelapa – Jagung) di Kabupaten Minahasa Utara, dihadiri oleh Pemangku Kepentingan yang berasal dari Provinsi dan Kabupaten Minahasa Utara, sejumlah 60 orang peserta. Peserta dari Provinsi adalah BSIP Tanaman Palma, Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, BPSB TPH, Perguruan Tinggi (Universitas Sam Ratulangi), Perbankan, Offtaker Kelapa dan jagung, Dari Kabupaten Minahasa Utara hadir: Dinas Pertanian Kab. Minahasa Utara, Dinas Koperasi, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Koordinator BPP 5 Kecamatan, 10 orang Kepala Desa, dan Ketua kelompok tani yang siap dibentuk Koporasi Petani. Akhir dari FGD ini, diperoleh sejumlah 7 Kelompok tani yang mau didaftarkan sebagai peserta ICARE dengan membentuk Koperasi yang berbadan hukum.
